MAHASISWA INDONESIA BISA MENCIPTAKAN APLIKASI PENDETEKSI STROKE

Dilansir dari Kompas.com, mahasiswa asal Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya berhasil menciptakan aplikasi android yang berguna untuk mendeteksi penyakit stroke. Aplikasi ini dinamai SEED. Mahasiswa yang berhasil menciptakan aplikasi ini adalah Dedin Anike Putra Jurusan Teknik Informatika angkatan 2015, Muhammad Dimas Setiawan Sanapiah Jurusan Teknik Informatika angkatan 2014, dan Azifatul Istna Hanifah, jurusan Sistem Informasi angkatan 2016.

Ketua Tim, yaitu Dedin Anike Putra, mengatakan bahwa SEED adalah sebuah aplikasi berbasis android untuk mendiagnosis gejala dini penyakit stroke menggunakan alogaritme klasifikasi k-NN. Aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, dan dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit stroke. Tanda-tanda umum penyakit stroke dan faktor penyebabnya bisa kamu baca disini .

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau stroke merupakan salah atu enyakit yang sangat mematikan, bahkan merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Dengan nilai prevalensi sebesar 12,1 per 1000 penduduk, stroke menjadi penyakit keempat tertinggi yang diderita oleh masyarakat indonesia. Dan faktanya, Stroke tidak hanya banyak terjadi di Indonesia. Di dunia stroke bahkan menduduki peringkat kedua sebagai penyakit yang menyebabkan kematian dengan presentase 11,3% dari total kematian yang ada, sangat luar biasa !

Pola hidup yang kurang sehat merupakan salah satu penyebab umum penyakit stroke. Secara umum stroke diderita oleh orang berusia diatas 40 tahun, akan tetapi dengan adanya pola hidup yang kurang sehat tadi, orang dengan usia yang relatif muda pun sudah dapat menderita stroke. Dari ata Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, pada tahun 2016, 30% penderita stroke adalah usia yang produktif, yaitu 18-40 tahun.

Mahasiswa yang menciptakan aplikasi pendeteksi stroke mengusung jargon “SEED, Manfaatkan Aplikasi, untuk indonesia Sehat”. Dedin menegaskan bahwa pengembangan aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat utuk terhindar dari penyakit stroke. Dengan menciptakan aplikasi pendeteksi stroke, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penakit ini dengan deteksi lebih dini. Aplikasi pendeteksi stroke ini juga menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendeteksi stroke dengan cara yang mudah dan murah.

Cara kerja aplikasi pendeteksi stroke ini terbilang cukup mudah, pengguna hanya perlu memasukkan beberapa data, diantaranya tinggi badan, riwayat fibrasi atrium, tekanan darah, berat badan, kebiasaan merokok, gula darah, kebiasaan aktivitas fisik, riwayat keluarga dan kolesterol. Dedin mengatakan bahwa data tersebut nantinya akan digunakan dalam proses klasifikasi oleh sistem dengan menggunakan alogaritme k-NN yang selanjutnya akan menampilkan hasil dan rekomendasi.

Aplikasi ini sebelum disebarluaskan ke masyarakat, tentunya harus melalui proses uji verifikasi dan validasi. Dimana proses ini harus dilakukan oleh pakar yang terkait, salah satu pakar ini adalah Dokter Eko Ari Setijono Marhendraputro. Saat ini aplikasi pendeteksi stroke ini masih dalam tahap beta (belum full release). kita doakan agar teknologi aplikasi ini akan lebih cepat rampung dan bermanfaat bagi masyarakat luas.